Pengaruh Fasilitas Sekolah terhadap Minat
Baca Siswa
karya Ilmiah
PENGARUH FASILITAS
SEKOLAH TERHADAP MINAT BACA SISWA
DI SDN SELOPUKANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan
karya ilmiah yang berjudul ‘Pengaruh Fasilitas Sekolah terhadap Minat Baca
Siswa’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada guru pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan tugas karya
ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman siswa yang
juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami
berikan kepada teman-teman siswa atapun dari penanggung jawab sekolah dari
hasil karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Semoga karya ilmiah yang saya
buat ini dapat membrikan masukan terhadap pembangunan fasilitas
perpustakaan sekolah.
Penyusun,
Ira Cahya Puspitasari
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sumber belajar di sekolah adalah
perpustakaan. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu bagian yang sangat
penting dari program sekolah secara keseluruhan. Perpustakaan sebagai gudang
informasi dan ilmu pengetahuan selayaknya menjadi sumber belajar yang digunakan
oleh guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Terlebih pada era Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), menyiratkan perlunya meningkatkan peran
perpustakaan sekolah sebagai penunjang kegiatan pembelajaran siswa dan guru.
Sumber belajar di sekolah pada dasarnya sangat
banyak jumlah dan ragamnya. Keanekaragaman sumber belajar tersebut perlu
diidentifikasi, disediakan, dikembangkan dan dimanfaatkan untuk memudahkan
terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran. Keberagaman sumber belajar akan
menjadikan proses pembelajaran lebih baik serta akan terbentuk pembelajaran
aktif, kreatif, dan menyenangkan (PAKEM) sesuai kebutuhan. Sumber belajar
mendorong efektifitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui
penyelenggaraan berbagai fungsi layanan seperti layanan bimbingan, konsultasi,
dan pembelajaran. Selain itu, masih banyak lagi fungsi layanan sumber belajar
lain yang dapat dioptimalkan secara baik oleh siswa dalam proses pembelajaran.
Perpustakaan
Sekolah sangat penting untuk pendidikan siswa. Pendidikan berkaitan erat dengan
segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan manusia mulai perkembangan
fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai
kepada perkembangan Iman. Perkembangan ini mengacu kepada membuat manusia
menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya dan kehidupan
alamiah menjadi berbudaya dan bermoral.
Karya ilmiah
ini mengambil judul yakni pengaruh fasilitas sekolah terhadap minat baca siswa.
Adapun lokasi penelitian diambil di SDN Selopukang, hasil pengamatan saya selama bekerja di SDN Selopukang
tahun 2009. Ada banyak faktor yang menjadi kendala terhadap minat baca siswa,
diantaranya;
·
Koleksi
bahan pustaka yang minim.
·
Tidak
adanya gedung perpustakaan, ruang perpustakaan yang selama ini di gunakan
adalah ruangan UKS yang dialih fungsikan sebagai perpustakaan.
·
Kurangnya kesadaran
siswa tentang pentingnya perpustakaan , sehingga butuh pengetahuan berupa
promosi dan penganjuran bagi siswa untuk
berkunjung di di perpustakaan.
Selama ini perpustakaan hanya
menjadi tempat kunjungan segelintir siswa. Hal ini mungkin diperparah dengan
fasilitas perpustakaan yang minim.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan apakah ada pengaruh
fasilitas sekolah terhadap minat baca siswa?
C. Tujuan penelitian
Berhubung
dengan latar belakang dan tujuan penelitian diatas, maka tujuan penelitian yang
penulis ingin capai adalah siswa dapat rajin keperpustakaan untuk membaca.
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini
diharapkan bermanfaat bagi penulis sendiri lembaga pendidikan. Adapun manfaat
yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis mendapat pengalaman dalam dalam penulisan
karya ilmiah.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan sumbangan
pemikiran dan dapat dijadikan sebagai pijakan dalam rangka membangun usaha baca
yang lebih efisien bagi siswa.
3. Sebagai sumber informasi bagi guru dalam menigkatkan kualitas
baca siswa.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
1. Fasilitas
Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan
beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat “fasilitas adalah
segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka
mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Suryo Subroto “ fasilitas
adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu
usaha dapat berupa benda-benda maupun uang”. Lebih luas lagi tentang
pengertian failitas Suhaisimi Arikonto berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan
dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha”. Adapun yang dapat
memudahkan dan melancarkan usah ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi
dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah.
Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian
fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas dalam dunia pendidikan berarti
segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan
terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya
tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku
pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang
terlaksananya proses belajar mengajar.
Adapun yang dimaksud belajar menurut Wasty Soemanto, adalah “proses dasar dari perkembangan hidup
manusia, dengan relajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif
individu sehingga tingkah lakunya berkembang”. Sedangkan menurut Slameto
belajar adalah “ suatu proses usaha yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri yang
berinteraksi dengan lingkungannya”.
Dari definisi-definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat
di simpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sengaja
untuk memperoleh perubahan baik berupa pengalaman, tingkah laku maupun keterampilan.
Adapun yang dimaksud dengan fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang
dipelukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan dan
menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah. Supaya lebih efektif dan efisien
yang nantinya peserta didik dapat belajar dengan maksimal dan hasil belajar
yang memuaskan.
2. Perpustakaan
Adapun
beberapa definisi perpustakaan sebagai berikut: Soeatminah, Perpustakaan
Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yogyakarta; Kanisius, 2000), Cet.Ke-7.
Menyatakan bahwa; Perpustakaan adalah organisasi, berupa lembaga atau unit
kerja yang bertugas menghimpun koleksi pustaka dan menyediakannya bagi
masyarakat untuk dimanfaatkan. Lembaga merupakan organisasi yang otonom, sedang
unit kerja merupakan organisasi di dalam organisasi, sehingga memiliki lembaga
induk.
Sulistyo
Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
1994), Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian atau sub-bagian dari sebuah
gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakkan untuk menyimpan buku,
biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu serta digunakkan untuk anggota
perpustakaan.
Dari beberapa
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakaan suatu tempat
yang digunakan untuk menyimpan buku maupun non-buku yang didalamnya terdapat
unit kerja yang bertugas mengelola ataupun mengatur bahan-bahan pustaka dengan
menggunakan sistematika tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber
informasi bagi para penggunanya.
3. Minat Baca
Setiap manusia
kecenderungan untuk selalu berhubungan dengan segala sesuatu yang dianggapnya
akan dapat memberikan kesenangan. Berpangkal dari perasaan senang ini maka akan
timbul minat untuk memperoleh, mengembangkan sekaligus mempertahankan sesuatu
yang dianggapnya dapat mendapatkan kesenangan. Demikian halnya dengan membaca
setelah kesenangan membaca dapat dinikmati akan lahir kecenderungan seseorang
untuk mengembangkan lebih lanjut atau paling tidak mendorong timbulnya minat
untuk tetap mempertahankan kesenangan yang telah dicapai.
Menurut Crow
& Crow yang diterjemahkan oleh Z. Kasijan (1994 : 353), mengemukakan bahwa
: Minat membaca mempunyai hubungan yang kuat dengan dorongan untuk mencapai
kebutuhan seseorang yang sesuai dengan keadaan yang ada pada orang tersebut.
Kondisi inilah yang menyebabkan suatu gejala mengapa seseorang menaruh minat
terhadap obyek tertentu.
Menurut Oemar
Hamalik (2003 : 33) mengemukakan bahwa belajar dengan minat akan mendorong
siswa belajar lebih baik dari pada belajar tanpa minat. Minat timbul jika siswa
tertarik akan sesuatu yang dibutuhkan atau yang dipelajari bermakna bagi
dirinya.
Berdasarkan
pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah dorongan
untuk mencapai kebutuhan yang disertai dengan adanya perhatian, konsentrasi
serta perasaan senang dan akan meningkat setelah informasi tentang obyek atau
suatu kegiatan diterima seseorang.
B. Kerangka Pikir
Pada tinjauan
diatas telah dibahas tentang pengertian minat baca. Minat baca merupakan
dorongan untuk mencapai kebutuhan yang disertai dengan adanya perhatian,
konsentrasi serta perasaan senang dan akan meningkat setelah informasi tentang
obyek atau suatu kegiatan diterima seseorang. Minat baca akan dicapai apabila
sarana untuk membaca dapat terpenuhi.
C. Hipotesis Penelitian
Bila
diperhatikan secara jernih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya mempunyai
hubungan terhadap minat baca siswa.
BAB III
METODE PENILITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini
telah dilaksanakan di SDN Selopukang ,Berdasar pengalaman dan pengamatan tahun
2009 .
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan ini melalui wawancara, pustaka, observasi selain itu juga akan
digunakan kuisoner kepada sejumlah peserta didik yang terpilih secara acak.
C. Teknik Analisa Data
Teknik yang
digunakan untuk menganalisis data deskriptif dan presentase menggunaka
rumus
Jumlah siswa

Jumlah siswa yang
dikuisoner
BAB IV
PEMBAHASAN
Penelitian ini mengambil sampelnya dari data kunjungan siswa SDN Selopukang
tahun 2009 yang diambil sampelnya. Berdasarkan hasil data absensi kunjungan
dalam penelitian ini maka dapat disajikan melalui table sebagai berikut :
A. Apakah Siswa SDN Selopuang Sering ke Perpustakaan?
Tabel : 1 Jumlah siswa kelas 1
s/d kelas 6 tahun 2009
KELAS
|
JUMLAH
SISWA
|
TH.
2009
|
|
1
|
16
|
2
|
10
|
3
|
12
|
4
|
14
|
5
|
21
|
6
|
25
|
jumlah
|
98
|
Tabel : 2 Jumlah kunjungan siswa ke
Perpustakaan tahun 2009
2009
|
||||||
BULAN
|
JUMLAH KUNJUNGAN SISWA (%)
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
Juli
|
0.0
|
0.7
|
5.6
|
8.0
|
6.4
|
5.4
|
Agustus
|
13
|
6
|
5
|
28.5
|
17.7
|
3.8
|
September
|
2.5
|
0
|
6
|
7.5
|
10.3
|
0
|
Oktober
|
8.5
|
7.6
|
4.3
|
5
|
1.3
|
3.5
|
November
|
3.5
|
6
|
2.3
|
5.5
|
8.1
|
0.8
|
Desember
|
1.5
|
0
|
5.3
|
15.5
|
6
|
1.4
|
2010
|
||||||
BULAN
|
JUMLAH KUNJUNGAN SISWA (%)
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
Januari
|
12.2
|
15.6
|
2
|
6
|
7
|
0.1
|
Februari
|
7.7
|
6
|
16.3
|
77.5
|
10.4
|
2.5
|
Maret
|
13.7
|
5.6
|
15.3
|
6.5
|
7
|
6
|
April
|
3.5
|
4
|
14
|
4.5
|
5.4
|
0.3
|
Mei
|
0.5
|
0
|
0
|
0.1
|
1.5
|
7
|
Juni
|
0
|
0
|
3.3
|
0
|
0
|
4.4
|
Rumus :
Jumlah kunjungan siswa (dalam satu bulan)
|
X
|
100
%
|
Jumlah total kunjungan siswa (dalam satu bulan)
|
Dari tabel
rekap tersebut dapat diketahui bahwa presentase siswa keperpustakaan sangat
sedikit.
C. Buku Apa Saja Yang Paling Sering di Baca Siswa?
Tabel : 3 Buku
apa yang sering dibaca siswa?
No.
|
Fiksi
|
Non Fiksi
|
Lain-lain
|
1
|
√
|
√
|
|
2
|
√
|
√
|
|
3
|
√
|
√
|
|
4
|
√
|
√
|
√
|
5
|
√
|
√
|
√
|
6
|
√
|
√
|
√
|
Jumlah
|
20
|
13
|
17
|
presentase
|
40%
|
26%
|
34%
|
Dari tabel
diatas tersebut dapat diketahui bahwa presentase jenis buku yang sering dibaca
siswa adalah fiksi (40%), berikutnya non fiksi (26%) dan yang terakhir buku
lain-lain (34%). Dengan mengetahui presentase buku yang sering dibaca siswa
yang paling sedikit adalah buku non fiksi dan yang mendominasi buku fiksi.
D. Jika Jam Pelajaran Kosong Siswa Gunakan Untuk Apa?
Table 4 Jika jam pelajaran kosong siswa gunakan
untuk apa?
NO
|
Cerita
|
Belajar
Dalam kelas
|
Bermain
|
Kekantin
|
Membaca perpustakaan
|
Diam dalam kelas
|
|
1
|
√
|
√
|
|||||
2
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||
3
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||
4
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||
5
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||
6
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Jumlah
|
22
|
4
|
6
|
4
|
9
|
5
|
Presentase
|
44%
|
8%
|
12%
|
8%
|
18%
|
10%
|
Dari table
diatas tampak bahwa jam pelajaran kosong siswa gunakan untuk cerita (44%),
selanjutnya belajar dalam kelas (8%), bermain (12%), ke kantin (8%), membaca di
perpustakaan (18%) dan yang terakhir diam dalam kelas (10%). Dengan mengetahui
presentase aktifitas siswa pada saat jam pelajaran kosong maka, yang
mendominasi adalah cerita dari pada membaca di perpustakaan atau belajar dalam
kelas.
E. Menurut siswa bagaimana fasilitas perpustakaan sekolah?
Table 1.5 Menurut siswa bagaimana fasilitas perpustakaan
sekolah?
No
|
Lengkap
|
Cukup
|
Kurang
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
|
Iya
Iya
Iya
Iya
Iya
Iya
|
Dari tabel
diatas dapat diketahui bahwa menurut siswa failitas perpustakaan di SDN Selopukang
yang menjawab lengkap keadaan fasilitas perpustakaan maka yang mendominasi
adalah kurangnya fasilitas perpustakaan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan
yang ditarik dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara fasilitas perpustakaan
sekolah terhadap minat baca siswa.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi guru penelitian semacam ini diperlukan untuk
meningkatkan minat baca siswa.
2. Bagi siswa penelitian semacam ini untuk dapat memotivasi
siswa untuk meningkatkan minat baca.
3. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
fasilitas perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA