Senin, 13 Oktober 2014


Pengaruh Fasilitas Sekolah terhadap Minat Baca Siswa


karya Ilmiah
PENGARUH FASILITAS SEKOLAH TERHADAP MINAT BACA SISWA
DI SDN SELOPUKANG


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul ‘Pengaruh Fasilitas Sekolah terhadap Minat Baca Siswa’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan tugas karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman siswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada teman-teman siswa atapun dari penanggung jawab sekolah dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Semoga karya ilmiah yang saya  buat ini dapat membrikan masukan terhadap pembangunan fasilitas perpustakaan sekolah.
Penyusun,
Ira Cahya Puspitasari
                                                                           







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu sumber belajar di sekolah adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari program sekolah secara keseluruhan. Perpustakaan sebagai gudang informasi dan ilmu pengetahuan selayaknya menjadi sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Terlebih pada era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), menyiratkan perlunya meningkatkan peran perpustakaan sekolah sebagai penunjang kegiatan pembelajaran siswa dan guru.
Sumber belajar di sekolah pada dasarnya sangat banyak jumlah dan ragamnya. Keanekaragaman sumber belajar tersebut perlu diidentifikasi, disediakan, dikembangkan dan dimanfaatkan untuk memudahkan terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran. Keberagaman sumber belajar akan menjadikan proses pembelajaran lebih baik serta akan terbentuk pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan (PAKEM) sesuai kebutuhan. Sumber belajar mendorong efektifitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi layanan seperti layanan bimbingan, konsultasi, dan pembelajaran. Selain itu, masih banyak lagi fungsi layanan sumber belajar lain yang dapat dioptimalkan secara baik oleh siswa dalam proses pembelajaran.
Perpustakaan Sekolah sangat penting untuk pendidikan siswa. Pendidikan berkaitan erat dengan segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan manusia mulai perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan Iman. Perkembangan ini mengacu kepada membuat manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya dan kehidupan alamiah menjadi berbudaya dan bermoral.
Karya ilmiah ini mengambil judul yakni pengaruh fasilitas sekolah terhadap minat baca siswa. Adapun lokasi penelitian diambil di SDN Selopukang, hasil pengamatan saya selama bekerja di SDN Selopukang tahun 2009. Ada banyak faktor yang menjadi kendala terhadap minat baca siswa, diantaranya;
·          Koleksi bahan pustaka yang minim.
·          Tidak adanya gedung perpustakaan, ruang perpustakaan yang selama ini di gunakan adalah ruangan UKS yang dialih fungsikan sebagai perpustakaan.
·          Kurangnya kesadaran siswa tentang pentingnya perpustakaan , sehingga butuh pengetahuan berupa promosi dan penganjuran  bagi siswa untuk berkunjung di di perpustakaan.
Selama ini perpustakaan  hanya menjadi tempat kunjungan segelintir siswa. Hal ini mungkin diperparah dengan fasilitas perpustakaan yang minim.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan apakah ada pengaruh fasilitas sekolah terhadap minat baca siswa?

C.    Tujuan penelitian
Berhubung dengan latar belakang dan tujuan penelitian diatas, maka tujuan penelitian yang penulis ingin capai adalah siswa dapat rajin keperpustakaan untuk membaca.

D.    Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis sendiri lembaga pendidikan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah :
1.      Bagi penulis mendapat pengalaman dalam dalam penulisan karya ilmiah.
2.      Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan sumbangan pemikiran dan dapat dijadikan sebagai pijakan dalam rangka membangun usaha baca yang lebih efisien bagi siswa.
3.      Sebagai sumber informasi bagi guru dalam menigkatkan kualitas baca siswa.




BAB II
LANDASAN TEORI
A.    PENGERTIAN
1.      Fasilitas
Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Suryo Subroto “ fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang”. Lebih luas lagi tentang pengertian failitas Suhaisimi Arikonto berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha”. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usah ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah.
Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar.
Adapun yang dimaksud belajar menurut Wasty Soemanto, adalah “proses dasar dari perkembangan hidup manusia, dengan relajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang”. Sedangkan menurut Slameto belajar adalah “ suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri yang berinteraksi dengan lingkungannya”.
Dari definisi-definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat di simpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh perubahan baik berupa pengalaman, tingkah laku maupun keterampilan.
Adapun yang dimaksud dengan fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang dipelukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan dan menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah. Supaya lebih efektif dan efisien yang nantinya peserta didik dapat belajar dengan maksimal dan hasil belajar yang memuaskan.
2.      Perpustakaan
Adapun beberapa definisi perpustakaan sebagai berikut: Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yogyakarta; Kanisius, 2000), Cet.Ke-7. Menyatakan bahwa; Perpustakaan adalah organisasi, berupa lembaga atau unit kerja yang bertugas menghimpun koleksi pustaka dan menyediakannya bagi masyarakat untuk dimanfaatkan. Lembaga merupakan organisasi yang otonom, sedang unit kerja merupakan organisasi di dalam organisasi, sehingga memiliki lembaga induk.
Sulistyo Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1994), Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian atau sub-bagian dari sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakkan untuk menyimpan buku, biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu serta digunakkan untuk anggota perpustakaan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakaan suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan buku maupun non-buku yang didalamnya terdapat unit kerja yang bertugas mengelola ataupun mengatur bahan-bahan pustaka dengan menggunakan sistematika tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi para penggunanya.
3.      Minat Baca
Setiap manusia kecenderungan untuk selalu berhubungan dengan segala sesuatu yang dianggapnya akan dapat memberikan kesenangan. Berpangkal dari perasaan senang ini maka akan timbul minat untuk memperoleh, mengembangkan sekaligus mempertahankan sesuatu yang dianggapnya dapat mendapatkan kesenangan. Demikian halnya dengan membaca setelah kesenangan membaca dapat dinikmati akan lahir kecenderungan seseorang untuk mengembangkan lebih lanjut atau paling tidak mendorong timbulnya minat untuk tetap mempertahankan kesenangan yang telah dicapai.
Menurut Crow & Crow yang diterjemahkan oleh Z. Kasijan (1994 : 353), mengemukakan bahwa : Minat membaca mempunyai hubungan yang kuat dengan dorongan untuk mencapai kebutuhan seseorang yang sesuai dengan keadaan yang ada pada orang tersebut. Kondisi inilah yang menyebabkan suatu gejala mengapa seseorang menaruh minat terhadap obyek tertentu.
Menurut Oemar Hamalik (2003 : 33) mengemukakan bahwa belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik dari pada belajar tanpa minat. Minat timbul jika siswa tertarik akan sesuatu yang dibutuhkan atau yang dipelajari bermakna bagi dirinya.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah dorongan untuk mencapai kebutuhan yang disertai dengan adanya perhatian, konsentrasi serta perasaan senang dan akan meningkat setelah informasi tentang obyek atau suatu kegiatan diterima seseorang.
B.     Kerangka Pikir
Pada tinjauan diatas telah dibahas tentang pengertian minat baca. Minat baca merupakan dorongan untuk mencapai kebutuhan yang disertai dengan adanya perhatian, konsentrasi serta perasaan senang dan akan meningkat setelah informasi tentang obyek atau suatu kegiatan diterima seseorang. Minat baca akan dicapai apabila sarana untuk membaca dapat terpenuhi.
C.    Hipotesis Penelitian
Bila diperhatikan secara jernih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya mempunyai hubungan  terhadap minat baca siswa.



















BAB III
METODE PENILITIAN
A.      Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SDN Selopukang ,Berdasar pengalaman dan pengamatan tahun 2009 .

B.       Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan ini melalui wawancara, pustaka, observasi selain itu juga akan digunakan kuisoner kepada sejumlah peserta didik yang terpilih secara acak.

C.      Teknik Analisa Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data deskriptif  dan presentase menggunaka rumus
               Jumlah siswa
                                                      X 100%
   Jumlah siswa yang dikuisoner














BAB IV
PEMBAHASAN
            Penelitian ini mengambil sampelnya dari data kunjungan siswa SDN Selopukang tahun 2009 yang diambil sampelnya. Berdasarkan hasil data absensi kunjungan dalam penelitian ini maka dapat disajikan melalui table sebagai berikut :
A.    Apakah Siswa SDN Selopuang Sering ke Perpustakaan?
Tabel : 1 Jumlah siswa kelas 1 s/d kelas 6 tahun 2009
KELAS
JUMLAH SISWA
TH. 2009
1
16
2
10
3
12
4
14
5
21
6
25
jumlah
98

 Tabel : 2 Jumlah kunjungan siswa ke Perpustakaan tahun 2009
2009
BULAN
JUMLAH KUNJUNGAN SISWA (%)
1
2
3
4
5
6
Juli
0.0
0.7
5.6
8.0
6.4
5.4
Agustus
13
6
5
28.5
17.7
3.8
September
2.5
0
6
7.5
10.3
0
Oktober
8.5
7.6
4.3
5
1.3
3.5
November
3.5
6
2.3
5.5
8.1
0.8
Desember
1.5
0
5.3
15.5
6
1.4



2010
BULAN
JUMLAH KUNJUNGAN SISWA (%)
1
2
3
4
5
6
Januari
12.2
15.6
2
6
7
0.1
Februari
7.7
6
16.3
77.5
10.4
2.5
Maret
13.7
5.6
15.3
6.5
7
6
April
3.5
4
14
4.5
5.4
0.3
Mei
0.5
0
0
0.1
1.5
7
Juni
0
0
3.3
0
0
4.4






Rumus :
Jumlah kunjungan siswa (dalam satu bulan)
X
100 %
Jumlah total kunjungan siswa (dalam satu bulan)

Dari tabel rekap tersebut dapat diketahui bahwa presentase siswa keperpustakaan sangat sedikit.
C.    Buku Apa Saja Yang Paling Sering di Baca Siswa?
Tabel : 3 Buku apa yang sering dibaca siswa?
No.
Fiksi
Non Fiksi
Lain-lain
1
2
3
4
5
6
Jumlah
20
13
17
presentase
40%
26%
34%
Dari tabel diatas tersebut dapat diketahui bahwa presentase jenis buku yang sering dibaca siswa adalah fiksi (40%), berikutnya non fiksi (26%) dan yang terakhir buku lain-lain (34%). Dengan mengetahui presentase buku yang sering dibaca siswa yang paling sedikit adalah buku non fiksi dan yang mendominasi buku fiksi.
D.    Jika Jam Pelajaran Kosong Siswa Gunakan Untuk Apa?
Table 4 Jika jam pelajaran kosong siswa gunakan untuk apa?

NO

Cerita
Belajar
Dalam kelas

Bermain

Kekantin
Membaca perpustakaan
Diam dalam kelas
1
2
3
4
5
6

Jumlah
22
4
6
4
9
5
Presentase
44%
8%
12%
8%
18%
10%
Dari table diatas tampak bahwa jam pelajaran kosong siswa gunakan untuk cerita (44%), selanjutnya belajar dalam kelas (8%), bermain (12%), ke kantin (8%), membaca di perpustakaan (18%) dan yang terakhir diam dalam kelas (10%). Dengan mengetahui presentase aktifitas siswa pada saat jam pelajaran kosong maka, yang mendominasi adalah cerita dari pada membaca di perpustakaan atau belajar dalam kelas.
E.     Menurut siswa bagaimana fasilitas perpustakaan sekolah?
Table 1.5 Menurut siswa bagaimana fasilitas perpustakaan sekolah?
No
Lengkap
Cukup
Kurang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
-
-
-
-
-
-
-
-
Iya
Iya
Iya
Iya
Iya
Iya

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa menurut siswa failitas perpustakaan di SDN Selopukang yang menjawab lengkap keadaan fasilitas perpustakaan maka yang mendominasi adalah kurangnya fasilitas perpustakaan.





















BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara fasilitas perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa.
B.     Saran
      Saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagi guru penelitian semacam ini diperlukan untuk meningkatkan minat baca siswa.
2.      Bagi siswa penelitian semacam ini untuk dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan minat baca.
3.      Bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan fasilitas perpustakaan.










DAFTAR PUSTAKA